Seorang astronot di bulan menyambut siswa-siswi Kelas 3 SDIT Insantama Leuwiliang. Penjelasan tentang kehidupan ruang angkasa dengan simulasi film 5D pun disuguhkan kepada siswa-siswi yang sedang melakukan Visiting di TMII.
Insantama Leuwiliang – Hari itu adalah hari yang sudah dinantikan. Pukul 05.30 WIB siswa-siswi Kelas 3 SDIT Insantama Leuwiliang sudah mulai berkumpul di tempat yang sudah ditentukan. Tak jauh dari sekolah mereka. Bus besar sudah menanti. Mereka langsung menaiki bus dan bersiap-siap untuk berangkat visiting ke Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
Tempat pertama yang dikunjungj adalah wahana skyworld Indonesia. Di sana kami disambut oleh figur astronot dengan latar belakang bulan. Sebelum memasuki wahana tersebut, siswa-siswi melaksanakan shalat Dhuha terlebih dahulu, makan snack, dan bermain di wahana anak.
Setelah puas bermain, para siswa pun masuk ke area skyworld dengan dipandu oleh kakak pemandu wisata. Mereka mendengarkan penjelasan tentang kehidupan ruang angkasa dari kakak pemandu. Di dalam ruangan tersebut, para siswa bisa melihat langsung kehidupan ruang angkasa seperti matahari, bulan, bintang dan planet-planet yang ada di dalamnya.
Di tengah wahana, terdapat miniatur pesawat NASA. Siswa-siswi memanfaatkan moment ini dengan berfoto bersama. Selain bisa mendapatkan pengetahuan mengenai kehidupan luar angkasa, siswa-siswi juga bisa menikmati simulasi film 5D.
Tempat selanjutnya yang dikunjungi adalah anjungan dan istana anak. Untuk bisa kesana, siswa-siswi dengan pembimbing (PAK) harus menaiki bus wara-wiri. Di perjalanan kami melihat bangunan-bangunan rumah adat yang bercirikan arsitektur tradisional khas daerah Indonesia. Ada 33 anjungan daerah yang dibangun berderet mengelilingi danau miniatur kepulauan Indonesia.
Setelah berkeliling TMII, kami pun beristirahat di istana anak sambil berfoto-foto. Di seberang istana anak juga terdapat sebuah danau yang menggambarkan miniatur kepulauan Indonesia yang melambangkan satu kesatuan.
Dengan diadakannya visiting kali ini, anak-anak bisa lebih mengagumi kebesaran Allah SWT lewat ciptaanNya, yaitu alam semesta melalui kemajuan teknologi. Mereka juga bisa sambil belajar tentang keberagaman suku/daerah yang ada di Indonesia agar bisa lebih saling menghargai dan menghormati perbedaan. (Novia/AS)
